Pengertian Fabel
Fabel adalah cerita pendek dan ringkas yang menceritakan pelajaran moral. Dongeng cenderung menggunakan hewan atau objek yang dipersonifikasikan sebagai karakter dan selanjutnya dapat dianggap sebagai bagian dari subgenre fantasi fiksi.
Kata fabel berasal dari bahasa latin fābula yang berarti wacana atau cerita.Fabel merupakan perangkat sastra yang tidak lekang oleh waktu karena kemampuannya menyampaikan pesan moral secara sederhana sehingga dapat dipahami dan dinikmati oleh pembaca segala usia.
Sejarah Fabel
Tradisi fabel Barat secara efektif dimulai denganAesop , seorang tokoh legendaris yang dikaitkan dengan kumpulan dongeng Yunani kuno. Edisi modern berisi hingga 200 dongeng, tetapi tidak ada cara untuk melacak asal-usulnya yang sebenarnya; koleksi paling awal yang diketahui terkait dengan Aesop berasal dari abad ke-4 SM . Di antara penulis Klasik yang mengembangkan model Aesopian adalah penyair Romawi Horace , penulis biografi Yunani Plutarch , dan satiris Yunani Lucian.
Fabel berkembang di Abad Pertengahan , seperti halnya semua bentuk alegori , dan kumpulan fabel terkenal dibuat pada akhir abad ke - 12 oleh Marie de France . Dongeng abad pertengahan memunculkan bentuk yang diperluas yang dikenal sebagaiepik binatang buas —sebuah kisah hewan episodik yang panjang penuh dengan pahlawan, penjahat, korban, dan aliran upaya heroik tanpa akhir yang memparodikan keagungan epik
Dalam sastra, fabel (diucapkan fey -b uh l) adalah cerita fiksi pendek yang mengandung pesan moral atau pelajaran. Fabel menggunakan hewan, benda, atau bagian alam yang dimanusiakan sebagai karakter utama , dan karena itu dianggap sebagai sub- genre fantasi
Faktanya, dongeng adalah salah satu metode penceritaan tertulis dan lisan yang tertua dan paling bertahan lama. Mereka dapat ditemukan dalam literatur hampir semua negara
Tujuan Fabel
Tujuan utama dongeng adalah untuk mengajarkan pelajaran moral. Biasanya, dongeng ditujukan untuk anak-anak dengan penggunaan fantasi dan karakter mirip manusia yang aneh. Sejauh menyangkut audiens anak-anak, dongeng dapat mengajarkan melalui contoh-contoh di mana tindakan baik dihargai dan tindakan jahat dihukum setinggi-tingginya
Contoh Cerita Fabel
Siang hari itu suasana di hutan sangat terik. Tempat tinggal si Kancil, Gajah, dan hewan lainnya seakan terbakar. Kancil kehausan sambil terus berjalan mencari air.
Di tengah perjalanan dia melihat kolam air yang sangat jernih. Tanpa pikir panjang dia langsung terjun ke dalam kolam. Tindakan Kancil sangat ceroboh, dia tidak berpikir bagaimana cara ke atas. Beberapa kali Kancil mencoba untuk memanjat, tetapi ia tidak bisa sampai ke atas. Si Kancil tidak bisa berbuat apa-apa. Ia hanya berteriak meminta tolong.
Teriakan si Kancil ternyata terdengar oleh si Gajah yang kebetulan melewati tempat itu. ‘’Hai, siapa yang ada di kolam itu?’’
‘’Aku ... Si Kancil, sahabatmu.’’
Kancil terdiam sesaat, mencari akal agar Gajah mau menolongnya, “Tolong aku mengangkat ikan ini.’’
“Yang benar kau mendapat ikan?’’
“Bener … benar! Aku mendapatkan ikan yang sangat besar.’’
Gajah berpikir sejenak. Bisa saja ia turun ke bawah dengan mudah tetapi bagaimana jika naiknya nanti.
“Kau mau memanfaatkanku ya, Cil? Kau akan menipuku untuk kepentingan dan keselamatanmu?’’ tanya Gajah.
Kancil hanya terdiam, “Sekali-kali kamu harus diberi pelajaran,’’ kata Gajah sambil meninggalkan tempat itu. Gajah tidak mendengarkan teriakan Kancil. Ia mulai putus asa.
Semakin lama berada di tempat itu, Kancil mulai merasa kedinginan. Hingga menjelang sore tidak ada seekor binatang yang mendengar teriakannya.
“Aduh gawat! Aku benar-benar akan kaku di tempat ini,” dia berpikir apakah ini karma karena dia sering menjaili teman-temannya.
Tidak lama kemudian, tiba-tiba Gajah muncul kembali.. Kancil meminta tolong kembali.
“Tolong aku, aku berjanji tidak akan jail lagi.”
“Janji?” Gajah menekankan.
“Sekarang apakah kamu sudah sadar? Dan akan berjanji tidak akan menipu, jahil, iseng dan merugikan binatang lain?’’
“Benar Pak Gajah, saya benar-benar berjanji.’’ Gajah menjulurkan belalainya yang panjang untuk menangkap Kancil dan mengangkatnya ke atas.
“Terima kasih, Pak Gajah! Saya tidak akan pernah melupakan kebaikanmu ini” ujar kancil saat sudah sampai di atas.
Sejak itu, Kancil menjadi binatang yang sangat baik. Ia tidak lagi berbuat iseng seperti yang pernah ia lakukan pada binatang lain. Memang kita harus berhati-hati kalau bertindak. Jika tidak hati-hati akan celaka. Jika kita hati-hati kita akan selamat. Bahkan bisa menyelamatkan orang lain.
Pesan Moral: Kita harus berhati-hati saat berperilaku agar selamat, dan bisa menyelamatkan orang lain.
Komentar
Posting Komentar